BENGKULU, PB - Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Bengkulu, Edison Simbolon, mengatakan partainya siap untuk mendukung pemerintahan Ridwan Mukti dan Rohidin Mersyah. Meskipun saat kampanye dulu, dirinya bersebrangan dan mendukung pasangan calon lain, yakni Sultan Najamudin - Mujiono.
Baca juga: Dewan Dukung Visi Gubernur Baru
"Partai Demokrat berjalan dengan konstitusi. Meski pada masa kampanye memang bersebrangan tapi kita akan dukung sepenuhnya gubernur terpilih," demikian disampaikan Edison Simbolon, Senin (22/2/2016).
Jatuhnya dukungan ke gubernur dan wakil gubernur terpilih ini bukan tanpa alasan. Edison yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua I DPRD Provinsi Bengkulu ini mengatakan Visi dan Misi Ridwan-Rohidin sangat bagus. Hal ini pula yang akhirnya membuat mereka bisa meraup suara yang signifikan.
"Kita doakan semoga apa yang diharapkan (pemerintahan baru) mudah-mudahan bisa tercapai," kata mantan Wakil Walikota Bengkulu ini.
Lihat juga: Ridwan Siap Rangkul Sultan
Sebelumnya, anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Partai Demokrat lainnya, Muharamin juga menyatakan siap untuk mendukung visi dan misi Gubernur Ridwan Mukti. Bahkan ia mengapresiasi keinginan gubernur baru berhemat dan mengutamakan pembagunan infrastruktur dasar bagi desa-desa tertinggal di seluruh pelosok Provinsi Bengkulu.
Muharamin menilai Bengkulu memang sedang membutuhkan sosok pemimpin yang visioner dan mampu membawa Bengkulu keluar dari daftar provinsi tertinggal. Dia juga meminta agar beberapa aset yang selama ini terbengkalai harus dioptimalisasi.
"Selama ini kegunaan View Tower itu belum jelas. Begitu juga dengan Mess Pemda nampak terbengkalai, sedangkan anggarannya hampir setiap tahun ditambah. Kalau terus menerus seperti itu, hasil pembangunan tidak akan terlihat dan tidak memberikan dampak terhadap masyarakat luas," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Pasangan Ridwan Mukti-Rohidin Mersyah dalam kontestasi pilkada 9 Desember 2015 lalu diusung oleh 8 partai, yakni PKB, Hanura, PKPI, Nasdem, PPP, Gerindra, PAN, dan Golkar. Sementara PDI-P, Demokrat dan PKS menjatuhkan dukungannya pada pasangan Sultan Najamudin-Mujiono. [IC]