"Ini adalah salah satu tanda kebesaran dari Tuhan. Dan ini tidak berbahaya, jangan sampai menutup mata," ujar Sumardi, ditemui di Grage Horizon, Senin (7/3/2016).
Baca juga: Jangan Lihat Gerhana Matahari Dengan Mata Telanjang dan Ini Dampak Gerhana Matahari Total Pada Bumi
Karena itu, ia menegaskan Pemprov Bengkulu tidak akan melakukan pembagian kacamata kepada para pengunjung yang datang. Sebab, melihat gerhana matahari ini sebenarnya sama saja dengan melihat matahari di waktu normal. Bahkan, matahari pada momen langka ini akan terlihat begitu sangat begitu indah dibanding hari biasa.
"Tidak ada pembagian kacamata, kan tidak berbahaya, kecuali menontonnya terlalu lama. Kalau terlalu lama, jangan kan GMT, melihat matahari sekarang ini aja bisa membuat retina kita rusak," jelasnya.
Namun, ia tetap meminta masyarakat agar awas ketika bulan sudah mau bergeser meninggalkan matahari. Pada fase ini, kata Sumardi, sinar matahari akan kembali muncul dengan kencang. Karena itu pengunjung diminta untuk menunduk sejenak supaya tak melihat kesilauan sinat tersebut.
"Tapi belum ada sejarahnya, mata orang rusak karena GMT. Yang ada mata rusak itu karena katarak dan usia," ucapnya sembari tertawa.
Lihat juga: Bengkulu Titik Nol Gerhana Matahari dan 3 Alasan Nikmati Gerhana Matahari di Bengkulu
Dalam kesempatan itu, Sumardi juga menyampaikan pengunjung bisa saja kecewa bila cuaca berawan atau mendung. Sebab, GMT tersebut tidak akan bisa dinikmati maksimal jika cuaca tidak cerah. Karena itu, ia mengajak agar masyarakat berdoa agar di pagi itu cuaca bisa cerah.
"Kita tidak siapkan pawang hujan," pungkasnya. [IC]
