BENGKULU, PB - Ditangan para pemuda ada amanah besar yang menjadi penentu kemajuan bangsa. Tanpa peranan pemuda kehidupan sejarah suatu bangsa bisa berhenti. Untuk itu berbagai kegiatan kepmudaan patut mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Baca juga: Mapala Unived Adakan Bakti Sosial di Karang Tinggi dan Manusia Penyampah di Bukit Kaba.
Salah satu kegiatan kepemudaan yang mendapat apresiasi dari Wakil Wali Kota Bengkulu Patriana Sosialinda adalah kegiatan yang diadakan Kelompok Aktivitas Mahasiswa Pecinta Alam (Kampala) Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (Unib).
Berbagai kegiatan diadakan Kampala Unib dalam menyabut universary 33 tahun hari jadinya. Kegiatan tersebut antara lain, Kampala Jelajah Kampus Kompetisi II (KJKK), Talkshow Ekspedisi (Teaching Cleanic Athlete Bengkulu Elbrus Ekspedition), serta Workshop.
"Saya mengapresiasi kegiatan Kampala, saat para pemuda seusia kalian sibuk dengan urusan dunia, namun masih ada yang peduli kepada lingkungan dan alam sekitar. Pemerintah kota mencanangkan bagaimana agar dapat mendampingi para pemuda yang penuh karya, ," kata Wakil Wali Kota Bengkulu Patriana Sosialinda yang hadir dalam acara tersebut, baru-baru ini.
Terimakasih telah mengangkat nama Bengkulu, sambungnya, atas peran sertanya dalam mendaki gunung Elbrus Rusia. Pendakiannya pasti berat dan melelahkan namun setelahnya membahagikan tentunya, terlebih lagi sudah mendapatkan reward itu luar biasa karena sudah menunjukkan prestasi.
Ia juga memastikan kedepannya Pemkot Bengkulu akan menerjemahkan gagasan para pemuda Kampala dalam bentuk program kota hijau (green city). Untuk merealisasikan program tersebut semuanya memerlukan kerjasama dari seluruh pihak, baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kota.
Pemerintah Kota Bengkulu selama ini telah berupaya menjadikan kota ini sebagai percontohan. Belum lama ini Kota Bengkulu meraih penghargaan Udara Terbaik Nasional. Baca juga: Raih Udara Terbaik Nasional, Kota Bengkulu Diganjar Rp 60 Miliar.
Lebih lanjut Patriana menjelaskan, kita ambil contoh gunung Kidul, selain berhasil melakukan pelestarian alam, juga sistem kepariwisataan juga berkembang baik dimana pengelolaannya adalah pemuda pecinta alam.
"Untuk itu, ayo kita bersatu untuk mengelola alam. Bukan saja wilayah pegunungan, tetapi juga pesisir dengan melakukan pembinaan kepada para nelayan sebab terumbu karang yang ada perlu perlindungan," ajak perempuan yang sering disapa Linda itu.
Program untuk merawat ekosistem laut seperti Pulau Tikus itu perlu dilakukan pendampingan kepada wisatawan maupun pendamping wisatanya yang memanfaatkan destinasi pulau itu, sehingga semua pihak memiliki kepedulian besar untuk merawat pulau tersebut. Baca juga: Linda: Mari Merawat Pulau Tikus.
"Pembangunan penahan gelombang diperlukan secepatnya, karena dengan dukungan dari perbaikan itu dapat membantu memunculkan kekuatan alam untuk menahan abrasi pantai diwilayah pesisir dan pulau," tutupnya. [Zefpron Saputra]