BENGKULU, PB - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti berharap, kehadiran Bursa Efek Indonesia (BEI) di Provinsi Bengkulu mampu menjadikan masyarakat Bengkulu menjadi pelaku usaha yang tangguh serta dapat membawa angin segar bagi iklim perekonomian masyarakat Bengkulu. Hal ini disampaikan Gubernur Ridwan Mukti dalam acara peresmian Kantor Perwakilan BEI di salah satu hotel kota Bengkulu, Rabu ( 30/11).
Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia ini berlokasi di Kelurahan Pintu Batu Kota Bengkulu. Baca juga: Masyarakat Bisa Belajar Investasi di BEI.
Dalam sambutannya, Gubernur Ridwan Mukti menyampaikan, ada dua keuntungan yang dapat di petik atas hadirnya sarana investasi BEI di Bengkulu tersebut, yaitu dari segi bisnis dan pendidikan.
Pada segi bisnis, terang Ridwan Mukti, BEI merupakan wahana berinvestasi yang mudah, murah dan aman sehingga masyarakat Bengkulu dapat berinvestasi pada sarana yang baik dan benar. “Pemerintah dan stockholder mendukung BEI untuk menjadi usaha bisnis yang baik,” katanya.
Sedangkan untuk segi edukasinya, lanjut gubernur, sarana investasi tersebut dapat menjadi ajang penerapan ilmu dengan prakteknya secara langsung. “Dengan pengalaman teori dan praktek yang ada, maka seseorang akan memiliki intuisi yang kuat, sehingga mampu menganalisa suatu usaha yang akan ataupun sedang berkembang,” pungkasnya.
Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan, saat memberikan kata sambutan , menjelaskan kehadiran BEI di Bengkulu guna menjawab tantangan atas menjamurnya investasi bodong yang merugikan masyarakat dan memberikan pengetahuan tentang produk keuangan yang benar serta untuk menyehatkan iklim investasi di Provinsi yang dikenal dengan Bumi Raflesia ini.
“Dengan resminya Kantor Perwakilan BEI yang ke -23 di Provinsi Bengkulu ini, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap investasi di pasar modal,’’ sampainya.
Selain itu, lanjut Nicky, dengan hadirnya BEI di Provinsi Bengkulu, dapat meningkatkan jumlah investor serta mendorong perusahaan di daerah setempat, untuk memanfaatkan pasar modal sebagai pembiayaan jangka panjang. “Hadirnya pasar modal ini, dimungkinkan perusahaan mendapatkan pendanaan jangka panjang,” ucapnya.
Lebih lanjut Nicky memaparkan, telah ada 525 perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI dan dapat diperjual belikan sebagai wahana investasi, dimana ada 345 saham perusahaan yang berbasis syariah. “Perhari transaksinya 7,4 triliuan rupiah, jumlah investor 523.000, dan merupakan Bursa Efek dengan kenaikan indeks tertinggi di dunia pada 10 tahun terakhir,” promosinya. [MS]