BENGKULU, PB - Pemerintah Kota Bengkulu kembali membahas rencana aksi pengurangan resiko bencana di Balai Kota bersama GNS New Zealand, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Bengkulu (UNIB) dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Bengkulu dalam sebuah audiensi, Kamis (23/3/2017).
Baca juga : Peneliti New Zealand: Bengkulu Indah untuk Dikunjungi
Dalam audiensi ini, pembahasan melibatkan beberapa OPD seperti Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang), Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.
Dalam audiensi ini disepakati, pertemuan akan dilakukan secara rutin per tiga bulan, per enam bulan dan satu tahun sekali guna mensinkronkan kegiatan pengurangan resiko bencana.
Disamping itu juga, setiap OPD diminta untuk melakukan kajian secara matang dan meminta adanya dukungan dari DPRD Kota Bengkulu dalam hal penganggaran.
Secara khusus, Bapelitbang diminta untuk merangkum dan menyusun hasil kesepakatan supaya program ini dapat terwujud dan pengurangan risiko bencana kedepan berjalan maksimal.
"Ke depannya masing-masing OPD mempunyai anggran untuk bencana. Ini adalah harapan Pak Wali demi mewujudkan Bengkuluku Peduli Kemanusiaan," katanya.
Selanjutnya, forum ini akan melakukan audiensi dengan Pimpinan DPRD Kota Bengkulu agar dapat merespon dan mendukung program ini. Dengan demikian, kesiagaan pemerintah dalam mengurani korban jiwa dan material ketika terjadi bencana dapat dioptimalkan. [Rilis/Media Center Kominfo Kota Bengkulu]
